Pantai Senggigi
  • Home
  • Profile
  • Paket Tour
  • Gallery
  • Blog
  • Kontak
  • Home
  • Profile
  • Paket Tour
  • Gallery
  • Blog
  • Kontak

Tak Berkategori

  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Pantai Senggigi

 

Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Memasuki area pantai Senggigi, wisatawan seta merta disapa oleh lembutnya angin semilir yang menenangkan.

Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan selam permukaan (snorkeling) sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.

Pantai ini menjelma menjadi salah satu tempat menarik di Lombok dengan pemandangan garis pantainya yang panjang, terlihat indah bila dipandang dari kejauhan dan ketinggian. Selain Senggigi, destinasi lainnya yang menawan di Lombok adalah kawasan wisata Gili Trawangan.

Dengan garis pantai yang panjang tersebut, Pantai Senggigi Lombok menyuguhkan gradasi warna pasir pantai dari hitam ke putih. Air lautnya memiliki ombak yang tidak besar, jernih, dan bersih. Ada banyak alasan yang membuat Pantai Senggigi di Lombok menjadi salah satu tempat wisata favorit di kalangan penikmat perjalanan mancanegara. Turis-turis yang datang ke pantai ini lebih senang menghabiskan waktunya dengan berjemur, berenang, snorkeling, atau sekedar bermain-main di tepian pantai.

Pantai Senggigi adalah objek wisata menarik untuk Anda yang menyukai laut sebagai pilihan destinasi untuk berekreasi. Perjalanan ke Senggigi Lombok mampu menghadirkan pengalaman wisata yang diyakini akan membuat Anda rindu untuk mengunjunginya kembali.
Apa yang membuat Pantai Senggigi di Lombok menjadi sebuah tempat wisata yang terkenal? Tak lain dan tak bukan adalah panorama lautnya. Air laut Pantai Senggigi begitu jernih dan bersih, bahkan Anda dapat melihat langsung kawanan ikan yang berenang dengan bebasnya di laut Senggigi.

Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Pura Lingsar

Sulit dipercaya, bahwa didunia ini ada 2 umat yang memiliki latar belakang etnis, kultur dan keyakinan agama, dapat hidup berdampingan di dalam melaksanakan ritusnya masing-masing dan perbedaan bagi mereka adalah sesuatu yang wajar dan logis dan dirasakan sebagai sebuah hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa karena perbedaan akan membuat mereka menjadi saling mengenal dan kemudian menghormati keyakinan satu sama lain.Disana ada sebuah sanggar kekeramatan yang diusung oleh kedua umat tertentu sesuai persepsi dan versi keyakinan agama masing-masing. Dalam hal tertentu, mereka dapat mengerjakannya bersama-sama dan dilain hal hanya boleh dikerjakan umat yang bersangkutan. Tradisi dan kepercayaan untuk mensyukuri sebuah mata air yang ada di sanggar itu atau dikenal dengan istilah Kemaliq, dipercaya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa menjadi sebuah sumber kehidupan, memantik semangat untuk menyusun sebuah kepranataan, rasa tanggung jawab dan pengorbanan tanpa pamrih sebagai ungkapan rasa syukur dalam bentuk sebuah upacara. Dan amatlah lazim bila untuk memantapkan rasa kesungguhan umat, cita-cita berkorban tersebut diusung melalui dukungan susunan myitologi atau legenda

Dalam melestarikan sebuah mata air yang diakui dan diyakini oleh kedua umat sebagai sebuah kawasan sakral dan magis, sesuai dengan tradisi kultur dan keyakinan masing-masing umat. Maka ada sebuah upacara “Perang Topat” yang disung oleh umat Sasak yang kegiatannya berlangsung dalam waktu dan tempat bersamaan dengan Upacara Odalan atau Pujawali yang dilakukan oleh Umat Hindu dan kedua umat dapat dengan hidmat melaksanakan upacaranya masing-masing.

Nama Pura/Kemaliq Lingsar ini mulai muncul ketika orang Bali pertama kali datang ke Lombok. Rombongan orang Bali tersebut berasal dari Karangasem yang jumlahnya ± 80 orang. Kedatangan mereka mendarat di pantai Barat dekat Gunung Pengsong, Lombok Barat. Dari Gunung Pengsong rombongan Raja tersebut melanjutkan perjalanan ke Perampuan, lalu ke Pagutan kemudian ke Pagesangan. Rombongan ini dipimpin oleh tiga orang, yaitu :

Dari Pagesangan, rombongan berjalan kaki tetapi belum menemukan tanda. Sesampai rombongan di daerah Punikan, seluruh anggota rombongan merasa haus dan lapar sehingga beristirahat untuk makan minum. Setelah selesai makan tiba-tiba ada suara seperti letusan dan bergemuruh. Kemudian mereka mencari asal suara tersebut yang ternyata adalah sebuah mata air yang baru meletus, lalu ada wahyu mengatakan kalau sudah menguasai Lombok maka buatlah Pura disini. Kemudian luapan air itu diberi nama Ai’ Mual yang artinya air yang mengalir. Selanjutnya nama Ai” Mual berubah menjadi Lingsar. Lingsar berasal dari kata Ling, yang artinya wahyu atau sabda dan Sar,yang artinya syah atau jelas. Jadi Lingsar artinya wahyu yang jelas. Sedangkan sumber mata airnya terletak tidak jauh dari daerah tersebut, dan diberi nama Ai’ Mual ( Air Timbul) yang letaknya di sebelah timur Lingsar.
Pura / Kemaliq Lingsar diduga pembangunannya dilakukan pada tahun 1759, yaitu tahun berakhirnya kekuasaan Mataram yang pada waktu itu berpusat di Cakranegara.

Pembangunan Pura Lingsar oleh Raja Ketut Karangasem Singosari dimaksudkan untuk menyatukan secara batiniah Masyarakat Sasak dengan Masyarakat Bali. Pura Lingsar dibangun berdampingan dengan Kemaliq Lingsar yang merupakan tempat pemujaan Masyarakat Sasak. Jauh sebelumnya di lokasi ini Masyarakat Sasak telah melakukan pemujaan terhadap sumber mata air yang mereka sebut Kemaliq. Kemaliq berasal dari kata maliq dalam bahasa Sasak yang artinya keramat atau suci. Sumber mata air yang ada di Kemaliq ini oleh Masyarakat Sasak dikeramatkan atau disucikan karena tempat tersebut mereka yakini sebagai tempat hilangnya (moksa) seorang penyiar Agama Islam Wetu Telu yang bernama Raden Mas Sumilir dari Kerajaan Medayin.

Keberadaan ajaran Islam Wetu Telu di daerah Lingsar ini berasal dari Jawa melalui Bayan, atas instruksi Sunan Pengging dari Jawa Tengah pada permulaan abad XVI. Islam Waktu Telu ini adalah sinkritisme Hindu – Islam. Sumber ajarannya berasal dari ajaran Sunan Kalijaga. Sinkritisme ini dalam kepercayaan mistik merupakan kombinasi dari Hindu (Adwaita) dengan Islam (Sufisme), dengan ajaran pantheisme. Sehingga animisme masih berlaku terus dan mistik dari segi agama bisa diterima secara sukarela oleh semua penduduk Lombok yang masih paham animisme. Ajaran inilah yang kemudian dinamakan Wetu Telu. Menurut ajaran Hindu, orang yang beragama lain tidak boleh dipaksa menerima ajaran agama Hindu. Tetapi yang dipaksa oleh raja Bali adalah ajaran bahwa semua orang harus berterima kasih kepada Tuhan dengan agama, kepercayaan dan caranya masing-masing. Dengan adanya kepercayaan ini maka pembangunan yang dilakukan oleh Anak Agung Anglurah Gede Karang Asem pada tahun 1759 di Lingsar diperuntukan bagi dua jenis golongan masyarakat, yaitu :
Bagian bangunan bagi masyarakat Hindu dinamakan Gaduh, yang artinya Pura. Bagian bangunan bagi masyarakat penganut Wetu Telu dinamakan Kemaliq, yang artinya keramat. Gaduh dan Kemaliq ini boleh dipakai kapan saja menurut keperluan agamanya masing-masing, tetapi hanya sekali setahun harus diadakan upacara bersama, yaitu Perang Topat.
Perang Topat adalah suatu kegiatan upacara dalam bentuk perang-perangan dan topat atau ketupat sebagai senjata yang dipakai dengan cara saling lempar dengan sesama teman.

Perang Topat diadakan sebelum menanam padi tetapi setelah datangnya musim hujan. Maksud dari acara ini adalah untuk mengembalikan hasil tanah (berupa topat) kepada asal (Lingsar). Hasilnya tersebut akan menjadi rabuk (bubus lowong) untuk bibit padi yang akan ditanam. Yang utama menghadiri upacara tersebut adalah anggota Subak Kecamatan Lingsar dan Narmada. Perang Topat merupakan ungkapan sukacita atau terima kasih kepada Sang Pencipta. Tiap tahun sebelum Perang Topat, ada beberapa orang dari Subak ini yang naik ke Gunung Rinjani dengan membawa benda-benda yang terbuat dari emas berbentuk udang, gurami, nyale, dan kura-kura. Benda-benda ini nantinya akan dibuang ke Danau Segara Anak dengan maksud untuk memohon kemakmuran.

DESKRIPSI BANGUNAN

Kompleks Pura dan Kemaliq Lingsar merupakan kompleks taman yang besar dengan bangunan pura di dalamnya. Bangunan Pura sendiri tidak begitu besar tetapi mempunyai beberapa keistimewaan.

Pura ini terdiri atas tiga kompleks, yaitu :
Kompleks Pura Lingsar (Pura Gaduh)
Kompleks Kemaliq

Kompleks Pesiraman

Kompleks Pura Lingsar (Pura Gaduh) terletak di bagian atas sebelah utara menghadap ke barat dan merupakan tempat ibadah umat Hindu. Sedangkan kompleks Kemaliq dan kompleks Pesiraman terletak di bagian bawah di sebelah selatan, juga menghadap ke barat tetapi letaknya sedikit ke utara mengarah kiblat.

Bangunan Pura Lingsar ( Pura Gaduh) dan Kemaliq dihubungkan dengan dua buah Kori Agung. Di halaman luar ( Bencingah) Pura Lingsar dan Kemaliq terdapat tiga buah bangunan Bale. Dua buah Bale Jajar di halaman barat pura dan sebuah Bale Bundar. Kedua bangunan Bale Jajar ini merupakan tempat kegiatan kesenian dan beristirahat bagi umat yang bersembahyang, berbentuk segi empat panjang, bertiang enam (Sekenem). Atapnya berbentuk limasan dan terbuat dari seng, lantai dari batu bata dengan ketinggian 0,66 m dari permukaan tanah, panjang 10,71 m dan lebar 5,25 m.

Bangunan Bale Bundar terletak di halaman Jaba Pisan (halaman luar Kemaliq) yang merupakan tempat kegiatan rapat dan beristirahat bagi umat yang bersembahyang. Bentuknya segi empat panjang, dan bertiang enam (Sekenem). Atapnya berbentuk limasan dan terbuat dari seng, lantainya dari batu bata dengan tinggi lantai dari permukaan tanah 0,60 m, panjang 6 m, dan lebar 6 m.

Di samping bangunan-bangunan tersebut diatas, di sebelah selatan Pura/Kemaliq terdapat pancuran Siwak (sembilan buah pancuran), yaitu bangunan yang merupakan tempat mandi kaum laki-laki dengan panjang 21,50 m dan lebar 3,50 m di sebelah barat, dan tempat mandi kaum perempuan yang letaknya di sebelah barat dengan panjang 18,50 m dan lebar 4,20 m. Kemudian pada pancuran yang berada disebelah barat pemandian kaum wanita ada pancuran yang dinamakan Pancuran Loji, pancurannya sebanyak 2 buah. Pada bagian paling selatan kompleks taman terdapat Kolam Ageng berukuran keliling 6.230 m2. Sedangkan perigi kolam terbuat dari pasangan batu kali yang direkat dengan portland semen (PC).

Di sebelah utara halaman luar (bencingah) terdapat Kolam Kembar. Halaman tempat Kolam Kembar ini dikelilingi oleh tembok yang bahannya dari batako. Pada sisi sebelah selatan dan sisi sebelah utara terdapat candi bentar dari batu bata. Candi Bentar yang ada di sebelah selatan merupakan pintu masuk ke halaman Bencingah, sedangkan Candi Bentar yang ada di sebelah utara merupakan pintu masuk ke halaman parkir (Jabaan).

Di halaman parkir ini terdapat bangunan gedung baru yang dimanfaatkan sebagai tempat pagelaran. Di sebelah utara, paling ujung utara halaman Jabaan terdapat dua buah gapura yang merupakan bangunan lama dengan bentuk seperti pilar tinggi dari batu bata.

Berdasarkan fungsinya, bangunan-bangunan yang terdapat di Pura/Taman lingsar ini dapat kita kelompokan menjadi 3 kelompok bangunan, yaitu :

A. Kompleks Pura Lingsar (Pura Gaduh)

Pura ini dikelilingi oleh tembok dari batu bata dengan tinggi 3,51 m, tebal 85 cm, dan diberi pintu utama di sebelah barat bagian tengah. Tembok batu bata ini disebut pula Kori Agung.

Bagian dalam halaman pura (jeroan pura)terdapat bangunan-bangunan suci, diantaranya adalah :

1. Bale Banten. Fungsinya sebagai tempat sarana upacara, terletak di sebelah barat, bentuknya empat persegi panjang, bertiang enam (Sekenem), atapnya berbentuk limasan terbuat dari genteng, berlantai batu bata dengan tinggi 60 cm dari tanah.

2. Penyungsungan Betara Gunung Agung. Fungsinya sebagai pemujaan Betara Gunung Agung, terbuat dari batu bata dan batu padas tanpa atap. Badan (Pelinggih) dari bangunan ini penuh dengan hiasan bunga padma dan relief punakawan yang ada dalam cerita pewayangan.

3. Penyungsungan Betara Alit Sakti di Bukit. Bangunan ini untuk sebelah barat dipuja sebagai tempat Betari Ibunya Betara Alit Sakti (Anak Agung Ayu Rai/Berebah) yang mengarah ke bukit, sedangkan sebelah timurnya dipuja sebagai tempat Batara Alit Sakti (Betara di Bukit). Bentuknya empat persegi panjang bertingkat dua dengan enam buah tiang (Sekenem), atapnya berbentuk limasan dan terbuat dari ijuk, dan lantainya terbuat dari batu bata.

Penyungsungan Betara Ngerurah. Fungsinya adalah tempat pemujaan/bersemayamnya Ratu Ngurah. Terbuat dari batu bata dan tanpa atap.

Penyungsungan Betara Gunung Rinjani, Fungsinya sebagai tempat pemujaan Betara Gunung Rinjani. Bentuknya menyerupai empat persegi panjang bertingkat, dasarnya dari batu bata dengan tinggi 6 meter dari tanah dan berhiaskan bunga padma dan relief wayang, beratap ijuk.

Bale Banten. Fungsinya sebagai tempat sarana upacara. Terletak di sebelah timur, bentuknya empat persegi panjang bertiang enam (Sekenem), atapnya berbentuk limasan dari genteng, berlantai batu bata dengan tinggi 60 cm dari tanah.

Bale Pararianan. Fungsinya sebagai tempat peristirahatan sebelum/sesudah sembahyang. Terletak di sebelah barat dan timur, berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tempat untuk mempersiapkan sesajen yang akan dipersembahkan. Bentuknya empat persegi panjang, bertiang enam (Sekenem), atapnya berbentuk limasan dari genteng, dan lantainya terbuat dari batu bata dengan tinggi 50 cm dari tanah.

Bale Pawedaan, berfungsi sebagai tempat pendeta memimpin upacara. Bentuknya empat persegi panjang, bertiang enam (Sekenem) dan ditunjang oleh empat buah pilar dari batu bata yang diplester semen dan kapur serta dibatasi masing-masing oleh empat buah tiang kayu. Atapnya terbuat dari genteng, sedangkan atap serambinya dari seng. Lantainya terbuat dari batu bata.

B. Kompleks Kemaliq

Kompleks ini dikelilingi oleh tembok dari batu bata yang sekarang keadaannya sudah dipugar. Tembok aslinya terbuat dari tanah dan sekarang sudah tidak ada lagi. Di sisi sebelah Barat diberi pintu utama yang disebut Kori Agung (Pemedal). Di sisi sebelah selatan terdapat dua buah pintu untuk menuju ke Kompleks Pesiraman.

Bangunan-bangunan yang ada dalam Kompleks Kemaliq ini adalah :

Penyungsungan Betara Gde Lingsar (Betara Lingsir), bentuknya menyerupai segi empat dengan dinding keliling dari batu bata setinggi 1,50 m. Terdapat sebuah pintu masuk di sebelah selatannya. Bangunan ini dibuat dengan atap dari seng. Disini tampak banyak batu-batu yang dibungkus kain putih yang disebut petaulan atau pratina. Konon orang-orang yang datang bersembahyang/berziarah untuk memohon sesuatu, jika terkabul mereka akan datang kembali dengan membawa batu yang diletakkan dalam bangunan ini. Jumlahnya dua buah dan menempel pada tembok keliling di sebelah timur, bagi umat Hindu. Sedangkan bagi umat Sasak berkeyakinan bahwa Petaulan adalah sebagai sarana “Tali Penghubung” yang secara hakekat berarti tempat menghubungi Al-Malik Allah SWT atau tempat bermunajat atau berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bale Sekepat, jumlahnya dua buah dengan masing-masing tiangnya berjumlah empat buah bangunan ini terletak di sebelah barat dan timur. Bale sekepat yang terletak di timur dengan atap genteng, berlantai batu bata setinggi 30 cm dari tanah. Bale Sekepat yang berada barat digunakan sebagai tempat Pawedaan dalam prosesi upacara dan tempat Pedande memimpin upacara, sedangkan Bale Sekepat yang berada di sebelah timur digunakan sebagai tempat Banten untuk mempersiapkan sarana upacara lainnya.

Bangunan Baru, yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi umat (Hindu dan Sasak) yang bersembahyang.

C. Kompleks Pesiraman

Kompleks Pesiraman ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pesiraman Laki-laki (Permandian untuk kaum laki-laki) dan Pesiraman Perempuan (Permandian untuk kaum wanita). Sewaktu Kerajaan Karangasem-Lombok masih berkuasa, raja dan keluarganya mandi di kompleks pesiraman ini sebelum melakukan persembahyangan.
Kompleks ini dikelilingi oleh tembok dengan tinggi 2 meter yang terbuat dari batu bata dan di bagian sebelah baratnya terdapat sebuah pintu masuk.

Di dalam Kompleks Pesiraman ini terdapat beberapa bangunan, yaitu :

Bangunan Betara Bagus Belian, jumlahnya lima buah di tempat Pesiraman Laki-laki dan empat buah di tempat Pesiraman Wanita. Kedua kelompok bangunan ini letaknya agak di bawah, berbentuk empat persegi panjang dengan dinding dan lantai dari batu bata. Pada bagian selatan bangunan ini terdapat tangga naik untuk menuju halaman pura.

Pancuran, bangunan pancuran ada 2 buah yaitu disebelah timur dan barat yang masing-masing bangunan tersebut dilengkapi dengan sembilan buah pancuran, yang sebelah timur untuk laki-laki dan sebelah barat untuk perempuan.

Kedua pancuran tersebut dimanfaatkan oleh setiap orang yang ingin membersihkan diri sebelum melakukan persembahyangan.
3. Pancuran Loji, fungsinya adalah pada tempo dulu digunakan sebagai tempat pemandian Anak Agung dan istri/permaisuri.
Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Tete Batu

Tetebatu adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Sikut, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Salah satu pesona keindahan pemandangan di kaki Gunung Rinjani terdapat di Desa Tete Batu yang memiliki panorama pegunungan dan persawahan yang amat indah. Karena keindahannya, Tete Batu dijadikan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Lombok Timur. Tete Batu memiliki formasi kontur tanah seperti ngarai memanjang. Pemandangan ngarai yang indah terbentuk dengan persawahan subur nan hijau. Inilah daya tarik Tete Batu yang membuat banyak wisatawan berbondongbondong berkunjung ke sana. Lokasi Desa Wisata Tete Batu berada di selatan Gunung Rinjani di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Berada di ketinggian tersebut membuat udaranya sejuk, bebas polusi, dan menyegarkan. Di samping dominasi hamparan pemandangan persawahan, panorama alam Tete Batu di Kecamatan Sikur Lombok Timur ini didominasi oleh perbukitan terjal, hutan, dan air terjun. “Kontur sawahsawah bertingkat adalah daya tarik utama wisata di Tete Batu,” ujar Resty Rismawati dari Lombok Network Holliday. Ketika sudah selesai panen atau masa bertanam, keindahan sedikit berkurang.

Namun, wisatawan yang sudah telanjur datang tak perlu kecewa karena keramahan dan keha ngatan masyarakat desa di sana membuat wisatawan betah bercengkerama dengan mereka. Berdialog dan menyelami kehidupan mereka adalah pengalaman berharga lain. Selain persawahan, masih ada pemandangan lain di desa ini, yaitu perkebunan tembakau.

Tembakau Lombok yang terkenal dan memiliki kualitas internasional salah satunya komoditi andalan yang dihasilkan di Tete Batu. Jika udara cerah, dari Tete Batu bisa terlihat pemandangan Gunung Rinjani menjulang gagah. Siluet jingga matahari senja dapat terlihat di mahkota Rinjani pada setiap sore. Oleh para wisatawan asing, pemandangan yang menakjubkan ini menjadi objek jepretan favorit bagi penyuka fotografi .

Lainnya Sambil trekking di Tete Batu dapat melakukan penjelajahan di beberapa tempat di lokasi ini seperti air terjun dan taman wisata yang amat menarik. Seperti saat menuju Taman Wisata Tetebut terdapat bermacam habitat kera hitam. Kera-kera ini pun bisa dijumpai lalu lalang dengan liar sepanjang perjalanan menuju air terjun Ulem-Ulem.
Air terjun Ulem-Ulem hanya memiliki ketinggian kurang dari 10 meter. Namun, pesona air terjun ini bukan pada ketinggiannya, melainkan pada kolam air di bawahnya yang luas dan dapat dijadikan tempat berenang. Air bening dan dingin membuat setiap orang ingin menceburkan diri.

Di sekeliling air terjun, terdapat gubuk-gubuk peristi rahatan. Tempat ini dapat dipakai beristirahat setelah basah kuyup berenang di bawah air terjun Tete Batu. Jika masih penasaran, telusuri pula sungai-sungai berbatu di Tete Batu. Arusnya yang deras dan liar cocok untuk kegiatan arung jeram. Desa Tete Batu juga terdapat perkebunan tanaman holtikultura andalan berupa komoditas buah pala.

Salah satu produk olahannya yang siap dikonsumsi atau dijadikan buah tangan adalah manisan buah pala. Manisan ini memiliki efek mengantuk. Jadi, setelah seharian menjelajahi Tete Batu, beristrahat akan lebih tenang setelah makan manisan buah pala yang berfungsi sebagai obat tidur alami ini.

Sejauh mata memandang, Anda hanya akan melihat keindahan nuansa pegunungan di Tetebatu. Dari tempat ini terbentang pemandangan ke arah selatan Lombok, Gunung Rinjani di utara dan pemandangan laut saat menoleh ke arah timur. Tetebatu adalah tempat peristirahatan yang sempurna untuk wisatawan yang penat dan bagi yang ingin sementara singgah untuk meneruskan liburan di daerah Lombok Tengah. Suhunya yang dingin, membuat Tetebatu senantiasa sejuk. Langitnya seringkali ditutupi awan, matahari tidak pernah memancar dengan kuat. Redup dan tenang. Dengan nuansa alam seperti ini, sawah di Tetebatu cocok untuk bertani tembakau dan padi.

Bagi yag suka berenang, acuhkan sementara dinginnya air di Tetebatu. Anda wajib menikmati berenang di sungai yang berkelok selepas trekking di kaki Rinjani untuk relaksasi. Suasana pedesaannya yang masih kental membuat Tetebatu tak pernah bisa dilupakan. Desa wisata ini berada di 700 meter dpl. Jika ingin menikmati keindahan Tetebatu dengan lengkap, Anda bisa menyewa sepeda kepada masyarakat setempat. Atau jika ingin lebih tradisional, Anda bisa naik cidomo menikmati keindahan suasana. Selain pemadangannya yang memukau, Tetebatu yang mayoritas dihuni oleh orang suku Sasak ini juga dikenal dengan atraksi budayanya yang menarik. Ritual-ritual tradisional masih sangat kental dilakukan di sini. Tidak itu saja, masyarakat Sasak di Tetebatu juga dikenal sebagai penghasil kerajinan tangan yang sangat laku di pasaran

Wisatawan yang singgah di Tetebatu, biasanya juga akan mengunjungi air terjun Jukut atau yang juga sering disebut sebagai air terjun Jeruk Manis. Air terjun ini punya ketinggian sekitar 40 meter dengan curah air yang sangat besar dan jernih. Objek wisata yang menyegarkan ini berada di kaki gunung Rinjani tepatnya di sebelah selatan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani. Menurut cerita yang turun temurun, air terjun ini dipercaya dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit terutama juga berkhasiat untuk menyuburkan rambut. Untuk pengobatan penyakit, biasanya dilakukan dengan ritual tradisional yang dipimpin oleh seorang Pemangku. Bagi yang ingin sekedar bermain, Anda bisa berenang sepuasnya disini. Air terjun Jukut merupakan titik awal yang biasa digunakan para pendaki untuk naik ke Puncak Rinjani, oleh karenanya jika Anda ingin kesini, Anda harus berjalan kaki selama satu setengah jam dari Tetebatu. Dengan pemandangan alam yang indah, perjalanan Anda tidak akan terasa melelahkan. Selain air terjun Jukut, Anda harus mampir ke air terjun yang kedua yakni air terjun Joben yang terletak di barat lau Tetebatu. Berbeda dengan air terjun Jukut yang aliran airnya deras, di Joben airnya tidak terlalu besar. Cocok bagi yang hanya ingin duduk menikmati keindahan alam.

Budayanya masih lestari Selain wisata alam, Tete Batu juga menawarkan pesona budaya. Budaya asli Lombok yaitu budaya Sasak yang memiliki akar pada agama Hindu masih lestari di Tete Batu. Salah satu ritual tradisi yang masih dijalankan adalah syukuran bendungan atau disebut dengan bahasa Sasak dengan Nyelamet Pengempel.

Upacara ini dipimpin oleh kepada desa dan pekasih atau pengatur air. Kearifan lokal ini sangat baik untuk dilestarikan. Tete Batu dengan pertaniannya sangat bergantung pada air yang mengalir. Air mengalir akan terus ada jika warga tidak melakukan perusakan alam. Upacara Nyelamet Pengempel dilakukan rutin setiap tahun.

Jika petani mulai menggarap sawah, mereka terkesan sederhana, namun sarat nilai filosofis untuk melestarikan mata air dan menjaga kebersamaan warga desa. Upacara Nyelamet Pengempel diisi dengan makan bersama. Acara ini dilaksanakan dengan sangat sederhana karena piringnya berupa tekot atau daun pisang.

Lauknya berupa ayam bakar plus sambal khas Tete Batu. Saat berwisata ke Desa Wisata Tete Batu, kita tidak perlu khawatir kemalaman. Di destinasi desa wisata ini, telah tersedia akomodasi lengkap untuk menginap. Beberapa hotel bagus telah berdiri di Tete Batu seperti Hotel Soedjono dan Green Orry Cottage yang dilengkapi dengan restoran.

Untuk mencapai Desa Wisata Tete Batu yang berada di perbukitan ini, ada dua pilihan untuk mencapainya, yaitu dengan menyewa mobil atau menumpang angkutan umum. Naik angkutan umum lebih menantang dan amat disukai para backpackers.

Dengan cara ini, mereka menyukainya karena merasa dapat lebih dekat dan menyelami denyut nadi masyarakat Lombok. Untuk perjalanan dengan angkutan umum yang perlu dilakukan adalah pergi menuju ke terminal bus di Mataram. Dari terminal, ambil jurusan Pomotong. Pomotong merupakan sebuah desa yang terakhir atau terdekat menuju Tete Batu dengan jarak 12 km. Dari Pomotong, dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kereta kuda atau Cidomo dalam bahasa Sasak.

Selain itu, terdapat angkutan pedesaan sebagai pilihan kedua untuk mencapai Tete Batu. Menurut Resty Rismawati dari Lombok Network Holliday, jika wisatawan datang dari pelabuhan Sengigi setelah menyeberang dari Bali, tersedia angkutan ke Tete Batu. Dari sini, terdapat bus langsung ke Tete Batu dengan ongkos 60 ribu rupiah per orang.
Tapi, sayangnya, bus ini tak melayani trek reguler alias harus dicarter. Namun, jika memutuskan untuk menyewa mobil dari Mataram menuju Tete Batu, biaya yang harus dikeluarkan antara 300–500 ribu rupiah per orang. “Harus pintar menawar agar mendapat ongkos murah,”
Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Kuta Lombok

 

Pulau Lombok merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak sekali destinasi wisata. Kamu, bisa mengunjungi berbagai pantai, air terjun, gili dan destinasi lainnya. Lombok sendiri memiliki banyak sekali pantai yang tersebar di seluruh wilayah. Salah satunya yang cukup terkenal adalah pantai Kuta Lombok.
Jika mendengar kata-kata Kuta pasti yang tergambar adalah pantai Kuta Bali yang indah. Namun perlu sobat ketahui, Lombok juga memiliki Kuta dan ini juga destinasi pantai yang sangat indah. Bahkan bagi sebagian orang pantai Kuta Lombok lebih indah dari pada Kuta Bali. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih yang sangat bersih dengan garis pantai yang berbentuk gelombang.

Pantai Kuta Lombok (1)
Pantai Kuta Lombok (1)

Selain itu pantai Kuta juga didukung dengan berbagai kehidupan bawah laut yang mempesona berupa terumbu karang. Meski termasuk pantai yang cukup terkenal, tapi kealamian terumbu karang dan kehidupan biota laut masih sangat terjaga dan sangat lestari. Jadi disini aktivitas bersnorkeling dan bermain-main bersama ikan-ikan kecil yang menggemaskan masih bisa dilakukan.
Ombak di pantai Kuta Lombok juga sangat bersahabat. Cobalah berselancar. Suasana alam yang masih sangat alami dan asri akan membuat betah berlama-lama di pantai ini. Suasana akan lebih hangat ketika berlatar dengan pemandangan sunset.

Fasilitas dan Akses Menuju Pantai Kuta Lombok

Pantai yang sangat indah ini terletak di Kecamatan Pujut tepatnya Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Untuk mencapai destinasi pantai ini, diperlukan jarak tempuh sekitar 72 kilometer dari kota Mataram. Dan waktu tempuhnya bisa mencapai sekitar 1 jam 30 menit. Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan berjenis mobil jika akan mengunjunginya.

Alternatif lainnya bisa mengikuti paket tour menuju pantai Kuta Lombok, karena disini masih jarang sekali terdapat angkutan umum. Selain itu jika ada, pasti juga mematok tarif yang relatif lebih mahal. Belum lagi jam kerja angkutan umum sangat terbatas. Jadi untuk menghemat biaya dan waktu bisa dengan mobil pribadi atau paket tour saja.
Jika ingin bermalam dan menunggu sunrise, carilah penginapan disekitar yang cocok. Di sekitaran pantai ini sudah terdapat banyak sekali pilihan penginapan yang bisa disesuaikan dengan budget dan fasilitas. Jadi jangan khawatir kantong kering atau tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Banyumulek

Banyumulek adalah desa yang berada di kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Banyumulek merupakan sentra industri gerabah di seantero Pulau Lombok sejak tahun 1990-an, di mana 80% penduduknya berkecimpung dalam pekerjaan tersebut.

Ketika mengunjungi Desa Banyumulek, Anda akan disambut dengan gapura hijau yang bertuliskan “Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek”. Uniknya, ketika melangkah masuk ke area desa, Anda akan menemui sekolah serta kantor-kantor pemerintah yang dihiasi gerabah-gerabah besar pada pagar temboknya. Sehingga kesan Desa Gerabah akan sangat kental terasa. Sekaligus menegaskan bahwa Desa Banyumulek ini adalah sentra kerajinan gerabah.

Desa Banyumulek perlahan-lahan mulai dikenal kalangan wisatawan dalam dan luar negeri sebagai penghasil gerabah di Pulau Lombok. Kini, berwisata ke Lombok tanpa menenteng

oleh-oleh khas Lombok seperti yang dihasilkan perajin Desa Banyumulek ini jelas terasa hampa.

Dalam paket tur yang ditawarkan para biro perjalanan di Lombok, Desa Banyumulek merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi wisatawan. Apa kelebihan Desa Banyumulek? Desa ini dikenal sebagai tempat perajin gerabah membuat karyanya. Tahun 70 sampai 80-an warga Desa Banyumulek hanya memproduksi gerabah seperti tempayan, dan gentong untuk menyimpan beras semata-mata demi keperluan sendiri.

Tahun 90-an dibantu Pemerintah Selandia Baru, para perajin gerabah di Banyumulek mulai mengenal teknik membuat gerabah secara modern dan mulai mengikuti selera pasar. Kini produk hasil perajin Desa Banyumulek sudah merambah ke luar Lombok dan mancanegara. Hasil karya gerabah pun bervariasi, tak sebatas gentong semata. Produk dipoles dengan apik sesuai keinginan konsumen. Teknik pembakaran diperbaiki sehingga produk gerabah Banyumulek semakin diburu pembeli untuk memperindah halaman tempat tinggal, isi rumah, hotel dan sebagainya.

Menuju Desa Banyumulek sangat mudah. Hanya berjarak 14 kilometer dari Kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB. Kalau Anda menginap di kawasan Senggigi, untuk mencapai Desa Banyumulek memerlukan waktu sekitar 40 menit dengan kendaraan.

Di Desa Banyumulek Lombok, membuat gerabah merupakan sebuah kemampuan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Keahlian tersebut akhirnya mampu mengangkat perekonomian desa, bahkan menarik pengunjung untuk menyaksikan dan berbelanja gerabah di desa ini.

Di sepanjang jalan desa, Anda akan menemui banyak galeri dan toko di kedua sisi jalan. Pastikan Anda tidak kebingungan akan mengunjungi galeri yang mana, karena banyaknya galeri yang berdiri di desa ini. Namun di antara galeri-galeri tersebut Anda akan menemukan sebuah galeri yang cukup besar. Di galeri besar tersebut Anda bisa menemui bermacam gerabah dengan varian yang lebih lengkap. Mulai dari ukuran, bentuk, warna, motif hiasan, keunikan, sampai fungsi yang bervariatif. Gerabah-gerabah tersebut tentu saja merupakan hasil karya pengerajin gerabah Desa Banyumulek ini. Beberapa diantaranya berupa vas bunga pasir, gentong telur, berbagai bentuk celengan, cas gepeng, adik-kakak ukir asam, kap lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

Namun Anda bisa menemui sebuah produk kerajinan gerabah Desa Banyumulek yang khas, yaitu Kendhil Maling. Kendhil yang satu ini cukup unik, karena memiliki desain dan cerita yang berbeda dari kendhil-kendhil biasanya. Kendhil Maling memiliki lubang di bagian dasarnya. Lubang ini dipakai untuk memasukkan air ke dalam kendhil. Seperti cara aneh seorang maling, yang tidak memakai jalan biasa (lewat atap atau lewat jendela, bukan lewat pintu) ketika hendak masuk ke sebuah rumah. Uniknya, desain yang khusus pada Kendhil Maling membuat air tidak keluar dari lubang tersebut saat kendhil diletakkan kembali.

Hasil kerajinan gerabah Desa Banyumulek ternyata sudah merambah sampai ke pasar internasional. Misalnya New Zeland dan beberapa negara di Eropa. Di desa ini, Anda bisa membawa pulang hasil seni tersebut dengan harga yang bervariatif. Tergantung dari bentuk, ukuran, motif hiasan, serta tingkat kesulitan saat proses pembuatannya.

Selain melihat hasil seni yang bewarna-warni tersebut, Anda juga bisa belajar dan ikut serta dalam proses pembuatannya. Anda akan terkejut pada saat peroses awal pembuatan gerabah. Karena para pengerajin tidak pernah menggunakan alat bantu ukur untuk menentukan diameter gerabah. Selain itu, alat-alat yang digunakan terbilang sederhana. Semuanya dilakukan dengan hati. Sehingga para pengerajin gerabah Desa Banyumulek ini mampu menghasilkan hasil seni yang berkualitas dan mengagumkan.

Ketrampilan para pengerajin Desa Banyumulek Lombok ini ternyata didukung oleh alam sekitar. Di sekitar desa, tanah liat dan air yang merupakan bahan baku, sangat mudah untuk didapatkan. Begitu pula dengan bahan pewarnanya. Para pengerajin tersebut biasanya menggunakan bahan pewarna alami, seperti biji asam yang dimasak dahulu. Namum dewasa ini, beberapa pengerajin juga mulai menggunakan bahan pewarna buatan yang bisa diperoleh dari desa tetangga.

Awalnya jenis gerabah ataupun keramik yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya gentong yang berfungsi sebagai tempat air, kendi yang berfungsi sebagai tempat minum, tong sampah yang berfungsi untuk tempat pembuangan sampah, dan lain-lain. Namun seiring jalannya waktu serta berkembangnya pariwisata di Pulau Lombok, terjadi pergeseran nilai yang lebih mengarah ke elemen dekorasi, dalam artian gerabah yang dihasilkan digunakan untuk dekorasi, misalnya penghias taman atau ruangan hotel ataupun rumah. Menariknya lagi di desa wisata ini, Kita bisa melihat secara langsung pembuatan gerabah ini, mulai dari permulaan pembuatan tanah liat dicampur dengan air, kemudian menginjak materi yang sudah tercampur, kemudian adonan tersebut di bentuk dan membakarnya diatas jerami.

Jika anda ingin mempelajari detail pembuatan gerabah tersebut, anda bisa mendatangi beberapa pengrajin membuka kursus bagi para pengunjung yang ingin mengetahui secara detail pembuatan gerabah ini. Hampir seluruh tour operator menawarkan banyumulek sebagai daerah kunjungan ketika wisatawan berkunjung ke Lombok. Jadi tidak salah jika Banyumulek merupakan destinasi pariwisata pulau lombok yang wajib untuk dikunjungi.
Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Gunung Rinjani

Rinjani sebagai gunung bintang 5 bagi para pendaki, puncak Gunung Rinjani menjadi cita-cita hacking. Dewi Rinjani tidak hanya menggoda pendaki, tetapi masyarakat umum juga mengagumi kecantikannya, bahkan pesonanya tidak hanya di kenal masyarakat lokal, namun sampai manca Negara.

1. Segara Anak mempesona

Nama Segara Anak menurut warga sekitar artinya adalah anak laut, dimana air danaunya yang berwarna kebiruan persis seperti air laut. Disamping itu, sekitar Segara Anak ditumbuhi pohon rindang, jadi tidak salah bila Rinjani sebagai gunung bintang 5.

2. Pesona Kawah Batujari

Ketika berada di tepi danau, kamu akan melihat megahnya Kawah Gunung Batujari yang berada di tengah Danau Segara Anak. Gunung Batujari ini mengeluarkan sulfur dari kawah, sehingga membuatnya semakin indah.

3. Trek gunung membuat ketagihan

Trek untuk mencapai puncak gunung Rinjani terbilang sangat berat, namun akan terbayar dengan pesona alam yang indah di puncak gunung Rinjani. Dimana Rinjani memiliki hutan hujan dengan pegunungan rendah, serta banyak edelweis cantik di savana yang luas.

4. Perbatasan garis Wallace

Rinjani merupakan pertemuan garis singgung dari garis Wallace, sehingga flora fauna tipe Asia dan Australia bertemu. Jadi saat kamu mendaki Rinjani dapat dengan mudah menemukan lutung.

5. Pemandian air panas

Pada umumnya di sekitar kaki gunung ditemukan tempat-tempat pemandian air panas berbayar, namun di Rinjani kamu bisa mandi air panas secara gratis yang berada dekat dengan Danau Segara Anak. Menghilangkan lelah perjalanan ke puncak gunung dengan berendam air panas, sambil melihat pesona alam, membuat Rinjani sebagai gunung bintang 5 bagi para pendaki.

6. Goa Payung Mas dan Goa Susu

Selain pemandian air panas alami dan pesona Danau Segara Anak, Rinjani juga memiliki goa yang tidak kalah menarik.

7. Sunset paling eksotis

Gunung Rinjani di anggap puncak yang paling romantic, dimana menantikan indahnya senja bersama kekasih. Lokasi ini paling tepat untuk mendapat romantisme dengan kekasih.
Mendaki satu gunung kamu akan mendapat banyak keindahan alam, jadi tidak salah bila Rinjani sebagai gunung bintang 5.

Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Taman Narmada

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.

Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah(mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta(air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.

Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara menyeluruh tidak mungkin dilakukan. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.

Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.

Kompleks Taman Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman Narmada dari gerbang utama.

Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman jabalkap, yang di dalamnya terdapat telaga kembar. Di bagian selatan jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman jabalkap dengan halaman mukedes. Pada halaman mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji(salah satu di antara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman pasarean. Di halaman paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.

Di sebelah timur halaman pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.

Sebelah selatan halaman pasarean terdapat halaman patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.

Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu.

Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.

Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.
Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Tanjung Aan Beach

 

Pantai Tanjung Aan adalah satu dari banyaknya pantai yang ada di Lombok yang tak kalah indahnya dari deretan pantai lainnya. Nah, buat sobat yang sedang berencana wisata ke Lombok, Pantai Tanjung Aan ini sangat disarankan. Lokasinya berada di Desa Kuta Lombok, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Pantai Tanjung Aan menyandang gelar elegan karena lokasinya dikelilingi area perbukitan dimana satu dari bukitnya itu bernama Bukit Marese. Jika sobat menempuh perjalanan dari Pantai Seger maka sobat hanya butuh waktu selama 10-15 menit saja. Tidak jauh kan?

Pantai ini menjadi salah satu pantai populer dan terkenal di Lombok sehingga cukup ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai daerah. Para wisatawan senang berkunjung kemari karena pantai memiliki keunikan tersendiri. Apa itu? Pantai ini ternyata memiliki pasir namun struktur pasirnya berukuran besar-besar bahkan hingga menyerupai merica.

Tak jauh beda dengan kegiatan yang bisa dilakukan di pantai pada umumnya, para wisatawan yang berkunjung dapat melakukan ragam kegiatan wisata seperti selancar, renang atau hanya sekedar melihat dan menikmati indahnya pantai ciptaan Tuhan itu.

Saat mengunjungi pantai ini hati ini rasanya takluk dengan keindahannya karena indahnya Pantai Tanjung Aan sungguh memikat hati. Wah, tak heran jika banyak yang sering mengunjungi Pantai Tanjung Aan ini karena memang benar-benar membuat hati terpesona dan terkagum-kagum.

Keistimewaan Pantai Tanjung Aan

 Seperti sudah disinggung diawal tadi jika hal yang membuat pantai ini unik dan lain dari yang lain adalah dimana struktur pantainya besar-besar menyerupai merica. Saat menapaki butiran pasir di Pantai Tanjung Aan, rasanya telapak kaki ini seperti sedang diterapi akupuntur karena struktur pasirnya yang besar seperti merica tadi. Itulah uniknya pantai ini, namun setelah berjalan ke arah bukit maka struktur pasirnya berbeda yakni pasir putih yang lembut.

Pantai Tanjung Aan – Pantai Elegan Berpasir Seperti Merica

Keistimewaan lain dari Pantai Tanjung Aan adalah sobat dapat melihat cantiknya sunset di Bukit Marese. Bila sobat ingin melihat pesona pantai dari ketinggian maka sobat bisa mendaki Bukit Marese yang dengan mudah bisa didaki. Dari sana dengan leluasa lukisan alam pantai yang menakjubkan dapat dinikmati. Bila sobat adalah pecinta fotografi maka momen sunset yang menakjubkan ini adalah surga bagi sobat.

Ada lagi hal yang tak kalah istimewanya saat berwisata yaitu berburu souvenir dan belanjaan lainnya. Sedikit tips saat berbelanja, jangan segan dan takut menawar harga karena harganya bisa ditawar lho. Dari sejumlah keistimewaannya itu, pantai ini menjadi pantai yang sangat recomended buat dikunjungi.

Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Sendang Gile

AIR TERJUN SENDANG GILE
Air terjun Sendang Gile adalah air terjun yang terletak di desa Senaru, kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara, propinsi Nusa Tenggara Barat. Lebih tepatnya berada di kawasan desa Senaru, 2 kilometer dari desa Bayan.[1] Objek wisata ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.[1] Ini disebabkan karena air terjun ini merupakan pintu masuk pendakian menuju gunung Rinjani.[2] Selain itu, ternyata air di Sendang Gile berasal dari mata air di Gunung Rinjani yang sangat sejuk dan alami.

Untuk menuju ke tempat ini, para pengunjung harus melalui dua ratusan anak tangga yang mencapai ketinggian 40 meter, dan jembatan berlubang melalui sebuah lembah yang membutuhkan waktu penjelajahan sekitar 15 menit.[1] Perjalanan alternatif juga bisa dilakukan dengan cara menyelusuri pinggir lembah yang agak curam dan mengikuti saluran irigasi serta menyeberangi jembatan yang terbuat dari rotan.

Air terjun ini sering juga di sebut oleh penduduk setempat sebagai Batu Ko’ (batu kerbau). Menurut cerita rakyat setempat, dulu Sendang Gile adalah tempat bidadari mandi ketika turun ke bumi. Ada juga yang berpendapat bahwa nama ini berasal dari seseorang yang menemukan air terjun ini secara tidak langsung saat memburu singa yang masuk ke hutan setelah mengacaukan sebuah kampung. Penduduk kampung setempat menyebut singa gila dengan sebutan sengang gile, namun, lambat laun pelafalan tersebut menjadi sendang gile. Para penduduk percaya bahwa mandi ataupun membasuh muka di air terjun Sendang Gile, akan membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun daripada usia sebenarnya

Air Terjun Sendang Gila (baca gile) terletak di ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter. Air terjun ini terdiri dari dua tingkatan, dimana tingkat pertama muncul dari atas tebing dan jatuh ke dasar kolam dibawahnya. Selanjutnya dari kolam ini air meluncur ke bawah membentuk tingkatan kedua dan jatuh membentuk sungai yang ada di bawahnya. Dasar air sungai ini relatif datar, sehingga banyak orang yang mandi di bawah air terjun. Lokasi wisata ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Konon nama Sendang Gila diambil dari cerita penduduk setempat yang secara tidak sengaja menemukan air terjun ini kala memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan.

Hal menarik lainnya yang membuat air terjun ini berbeda adalah para penduduk setempat mempercayai bahwa air terjun ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya apabila membasuh muka atau mandi dengan air terjun tersebut.

Tak jauh dari Air Terjun Sendang Gila, di lokasi ini juga akan ditemui dua air terjun lain yaitu Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Batara Lejang. Posisi keduanya berada di atas air terjun ini ke arah hulu.

AIR TERJUN TIU KELEP

Air Terjun Tiu Kelep memiliki ketinggian 42 meter dan bertingkat-tingkat. Terjunan airnya cukup deras dan besar dengan kolam yang terbentuk di bawahnya tidak begitu dalam hanya sepinggang orang dewasa. Juga dasar kolam yang lembut dan datar memungkinkan pengunjung dapat berenang. Selain itu menurut mitos yang beredar jikalau mandi di air terjun ini akan menyebabkan awet muda.

Dalam bahasa Sasak yang merupakan bahasa sehari-hari masyarakat Lombok, tiu berarti kolam, sedangkan kelep bermakna terbang. Terjemahan bebasnya adalah kolam tempat buih-buih air beterbangan. Pada saat-saat tertentu, butiran air yang beterbangan itu memunculkan pelangi di ujung air terjun.
Air terjun ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan sumber airnya berasal dari Danau Segara Anak di puncak gunung Rinjani.

Masih ada dua air terjun lagi di kawasan ini, yaitu Air Terjun Sendang Gila dan Air Terjun Batara Lejang. Posisi Air Terjun Tiu Kelep ini berada di antara dua air terjun tersebut. Yang disebutkan pertama berada di bawahnya, dimana jatuhan air dari Air Terjun Tiu Kelep ini nantinya akan melewati tebing miring yang berlumut hijau membentuk Air Terjun Sendang Gila. Sedangkan yang kedua berada di atasnya di bagian hulu.

Kedua air terjun ini terletak di sisi sebelah Utara di kaki Gunung Rinjani. Yang juga merupakan bagian dari jalur pendakian. Secara administratif, Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep berada di Desa Senaru, sekitar 2,5 jam perjalanan dari Kota Mataram. Mengingat jaraknya yang cukup jauh, disarankan agar Anda menggunakan kendaran pribadi untuk mengunjungi wisata air terjun yang menakjubkan ini.

Air Terjun Tiu Kelep berada diatas Air Terjun Sendang Gile. Aliran Air Terjun Sendang Gile sendiri mengalir melewati tebing setinggi 30 Meter. Tebing yang teraliri air tersebut bertingkat-tingkat, serta tertutup oleh dedaunan hijau dan tumuhan paku. Nah, aliran air terjun yang menyatu dan melewati tebing yang tertutup rerimbunan tersebut membuat area di sekitarnya tertutup kabut tipis. Sesekali Anda akan melihat lengkungan pelangi di dekat air terjun. Aliran air dari Air Terjun Tiu Kelep kemudian mengalir menuju ke Air Terjun Sendang Gile.

Air Terjun Sendang Gile terletak cukup dekat dengan pintu masuk wisata alam Lombok ini. Anda cukup berjalan kaki sejauh 15 Menit saja. Karena letaknya yang dekat pintu masuk, Air Terjun Sendang Gile lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan. Bagi Anda yang tidak suka dengan medan yang terlalu berat, Air Terjun Sendang Gile merupakan pilihan yang tepat untuk Anda kunjungi.

Di sepanjang jalan menuju ke kedua air terjun, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan hutan lindung yang lebat. Hutan ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Mayoritas flora yang tumbuh di area ini adalah tumbuhan tropis. Seperti Pohon Bajur (Pterocarpus sp.), Pohon Ipil (Insia biyuga), Pohon Sentul (Sondarium), dan Pohon Jati (Tektona grandis). Meskipun lebat dan rimbun, Anda tidak perlu khawatir akan tersesat. Karena jalan menuju Air Terjun Sendang Gile sangat jelas. Namun jika Anda ragu, Anda bisa meminta pemandu setempat untuk menunjukkan arah ke Air TerjunSendang Gile.

Jalan setapak menuju ke Air Terjun Sendang Gile mayoritas berupa anak tangga. Jalan ini cukup nyaman untuk Anda tempuh. Namun sesampainya di lokasi air terjun, Anda juga harus berhati-hati. Karena di sekitar air terjun terdapat banyak bebatuan yang besar. Jika Anda berdiri di tempat yang sedikit lebih tinggi, Anda bisa melihat aliran air yang memecah di bebatuan. Anda juga bisa duduk dan beristirahat di bebatuan tersebut, sembari menikmati pemandangan air terjun di depan Anda. Jika Anda merasa cukup dingin, Anda juga bisa ditemani dengan secangkir kopi yang bisa Anda peroleh di warung-warung di sekitar air terjun.

Bagi Anda yang menyukai trek yang menantang, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Tiu Kelep. Untuk mencapainya, Anda harus berjalan kaki sejauh 45 Menit. Anda akan melewati sebuah tangga yang cukup curam. Setelahnya, Anda juga akan menyeberangi sungai yang cukup dangkal. Di sungai ini Anda akan merasakan kesejukan aliran air yang sangat bening. Anda juga akan menempuh jalan setapak, yang di sampingya terdapat sungai kecil dengan aliran air yang tenang. Cukup menyenangkan, bukan?

Petualangan Anda akan menjadi sempurna ketika tiba di lokasi Air Terjun Tiu Kelep. Air terjun ini cukup tinggi, yaitu sekitar 45 Meter. Alirannya yang cukup besar dan deras menimbulkan deburan yang cukup besar pula. Jika Anda tidak ingin basah, sebaiknya Anda memakai jaket anti air Anda. Tak jauh dari situ, Anda bisa menyaksikan sebuah pohon besar yang tumbuh di permukaan tebing.

Menurut masyarakat setempat, nama Tiu Kelep diambil dari bahasa Suku Sasak yang berarti “Kolam Terbang”. Sedangkan nama Sendang Gile diambil dari legenda setempat. Legenda tersebut menceritakan seorang pangeran yang sedang dikejar oleh seekor singa gila. Kemudian pangeran tersebut bersembunyi di balik air terjun untuk menghindari kejaran singa. Akhirnya air terjun tersebut diberi nama Sendang Gile. Kedua air terjun ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, serta membuat tampak awet muda. Masyarakat setempat juga percaya bahwa aliran air terjun akan semakin besar jika orang-orang disekitarnya berbicara semakin keras.

Suasana yang segar dan pemandangan yang indah ini akan membuat Anda betah berada di lokasi wisata Lombok. Namun pada perjalanan pulang, mampirlah sebentar ke Restoran Senaru. Restoran ini berada di ketinggian, sehingga Anda akan mendapatkan pemandangan yang berbeda sembari mencicipi hidangan khas Lombok. Di sini Anda akan disuguhkan dengan pemandangan hutan lindung yang lebat, serta tebing-tebing yang mengelilingi lokasi Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep.

Lokasi

Terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Aksesbilitas
Berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram. Untuk menuju ke desa Senaru diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram. Ada dua rute yang bisa ditempuh untukj menuju kesana, yaitu pertama melalui Pusuk dan kedua melalui Pantai Senggigi. Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi ini. Oleh sebab itu para pengunjung biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil atau motor yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara).

Selanjutnya dari pintu masuk di desa Senaru ke lokasi air terjun, pengunjung harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga melalui sebuah lembah yang cukup terjal dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Perjalanan alternatif (biasanya rute pulang) yang paling menyenangkan adalah menyelusuri pinggir lembah yang agak curam mengikuti saluran irigasi dan menyebrangi jembatan irigasi terbuat dari beton setinggi 50 m.

Read More
  • adminsuper
  • Tak Berkategori
  • Juni 10, 2019

Pink Beach

Selama ini Pantai Pink yang kebanyakan orang Indonesia tahu hanya ada di Flores, NTT. Ternyata Lombok juga punya, lho! Ini dia Pantai Pink alias Pantai Tangsi di Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Dulu Pantai Pink ini dikenal dengan nama Pantai Tangsi. Pantai yang berada di Desa Pemongkong, Jerowaru ini hanyalah pantai transit untuk nelayan-nelayan yang berasal dari Desa Tanjung Luar, Keruak.

Pantai Tangsi atau yang lebih dikenal dengan Pantai Pink dari Pulau Lombok terletak di desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur adalah sebuah destinasi wisatawan yang menarik dan patut untuk dikunjungi karena keunikannya. Pantai ini merupakan salah satu dari tujuh pantai di dunia yang memiliki pasir pantai berwarna pink, dan satu dari dua pantai di Indonesia yang memiliki pasir pantai berwarna pink.

Warna pink pada pasirnya terbentuk karena butir-butir asli warna putih pasir bercampur dengan serpihan karang merah muda. Bias sinar matahari dan terpaan air laut menambah semakin jelas terlihat warna pink pantai tersebut. Pantai ini begitu tenang dan hanya memiliki ombak yang kecil sehingga membuat wisatawan lebih nyaman ketika bermain disana. Keindahan Pantai Pink pun terlihat sempurna dengan hamparan bukit di sekelilingnya. Di sisi kiri ada bukit dengan padang rumput yang luas dan dari bukit inilah pemandangan Pantai Pink terlihat sangat indah. Selain itu, ada juga tanjung yang eksotis di sisi kanan dengan gazebo yang memang disediakan di atasnya.

Rute menuju Pantai Pink ini, wisatawan seolah membelah hutan lindung Sekaroh. Wisatawan harus menempuh jarak sekitar 10 km dari pusat Desa Pemongkong dengan melewati jalanan aspal yang berlubang dan cukup mengocok perut jika kita tidak terbiasa menempuh jalan seperti ini. Tidak jarang kita akan berpapasan dengan kendaraan mewah. Ya, karena saat ini Pantai Pink menjadi primadona baru di Lombok.

Untuk urusan bekal sangat disarankan Anda membawa langsung dari rumah atau membeli dulu di warung pusat Kecamatan Jerowaru. Hal ini dikarenakan yang berjualan di sepanjang jalan hutan lindung Sekaroh ini masih jarang.

Kenapa dinamakan Pantai Pink? Kita akan tahu setelah menginjakkan kaki di pasirnya. Pasir di pantai ini terlihat berwarna pink. Warna pink pada pasir pantai ini ada karena pasir putih yang menyatu dengan butiran-butiran terumbu karang berwarna merah dan berefek kemerahan setelah bercampur air laut. Kemudian pantulan sinar matahari membuat warna pink pada pasir ini semakin terlihat. Terumbu karang berwarna merah ini tumbuh di perairan dangkal Pantai Tangsi dan terbawa ombak ke tepian.

Keindahan Pantai Pink pun terlihat sempurna dengan hamparan bukit di sekelilingnya. Di sisi kiri ada bukit dengan padang rumput yang luas dan dari bukit inilah pemandangan Pantai Pink terlihat sangat indah. Selain itu, ada juga tanjung yang eksotis di sisi kanan dengan gazebo yang memang disediakan di atasnya.

Tidak berhenti di situ, keindahan alam bawah laut Pantai Pink juga sempurna dengan adanya terumbu karang dan hewan-hewan lautnya. Dengan ombak yang tenang, snorkeling menjadi kegiatan yang pas di pantai ini. Tetapi sayang, beberapa gugusan terumbu karang sudah mulai rusak karena aktivitas nelayan setempat.

Tidak cukup dengan menikmati keindahan alam Pantai Pink, kita juga bisa menyewa perahu nelayan setempat untuk berkeliling di gugusan pulau-pulau kecil (Gili) yang berada sekitar 2 kilometer dari bibir Pantai Pink. Tarifnya hanya Rp 10.000 per orang dan perahu bisa memuat sekitar 10-12 orang.

Selain itu, juga ada sebuah gua peninggalan Jepang di bukit sisi tengah Pantai Pink. Gua ini mirip dengan gua-gua peninggalan Jepang di Sumatera Barat dan wilayah lain di Indonesia ini, mempunyai diameter sekitar 1,5 meter.

Tapi sayang, gua ini kurang terawat dan banyak ditumbuhi semak belukar. Konon gua Jepang ini adalah tempat bersembunyinya tentara Jepang pada masa Perang Dunia II, karena hampir seluruh gua Jepang di wilayah Indonesia mempunyai ciri dan fungsi yang sama, yaitu sebagai tempat persembunyian.

Suasana pantai yang masih sepi dan bisa dikatakan masih sangat alami (perawan) merupakan salah satu daya tarik yang sangat menarik bagi beberapa turis ataupun wisatawan lokal yang kebetulan berkunjung kepantai ini. Selain itu, keistimewaan lain yang ada pantai ini adalah warna pasirnya yang cendurung berwarna merah muda (pink). Warna ini disebabkan karena pecahan terumbu karang berwarna merah yang banyak terdapat disana, selain itu di lokasi pantai terdapat goa jepang yang berbentuk persegi yang kabarnya jika kita masuk dan menelusuri goa tersebut maka kita akan tembus ke pantai yang berada di sebelah bukit yang berada disebelah kiri pantai.

Salah satu hal yang perlu diketahui oleh para wisatawan adalah bahwa disekitaran pantai tidak terdapat satu pun penjual makanan dan minuman atau pedagang asongan, yang ada hanya beberapa bangunan rumah, beruga, dan sebuah musholla kecil. Namun dirumah penduduk sekitar terdapat sumur payau yang berfungsi untuk membilas diri saja, sehingga disarankan kepada para wisatawan untuk mebawa bekal yang cukup terutama air minum.

Dengan kealamian dan kebersihan pantai yang terjaga, yang bisa dibuktikan dengan tidak ada sampah yang berserakan disekitar lokasi pantai walaupun tidak terdapat tempat sampah khusus. Hal ini lah yang membuat pantai ini dikatakan surga bagi para wisatawan, karena kita bisa menikmati indahnya alam, pasir yang berwarna merah muda (pink), deburan ombak, suasana yang tenang dan nyaman, angin yang sepoi–sepoi serta cahaya matahari yang cerah membuat pikiran tenang setelah seminggu beraktivitas penuh dan jauh dari hingar bingar kebisingan. Sungguh pantai “Pink” Tangsi adalah surga di bumi khususnya Lombok.

Pantai ini sangat direkomendasikan bagi para backpacker atau traveler dan wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Lombok. Pantai “Pink” Lombok ini dapat menjadi destinasi favorit anda untuk liburan bersama keluarga,teman atau kerabat

Lokasi

Pantai Tangsi atau Pantai Pink terletak di desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur, kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Untuk mencapai Pantai Pink, wisatawan dapat melewati rute dari kota Mataram ke Pantai Tanjung Ringgit karena letaknya yang berdekatan. Jalanan yang rusak dan berlubang membuat wisatawan membutuhkan waktu sekitar 2 jam berkendara untuk sampai ke sana. Pintu masuk ke pantai ini, terdapat di 1 km sebelum wisatawan memasuki pantai Tanjung Ringgit, atau sebelum sampai di Pintu masuk pantai Ringgit, akan terlihat di pinggir jalan sebuah rambu yang bertuliskan ‘PANTAI PINK 50M”.

Aktivitas
Wisatawan yang datang ke Pantai Pink dapat melakukan banyak kegiatan, khususnya kegiatan yang berhubungan dengan air seperti :snorkeling, memancing, dan menyelam. Untuk snorkeling wisatawan harus membawa perlengkapan sendiri, karena tidak ada yang menyewakan peralatan. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa perahu nelayan untuk mengelilingi gugusan pulau-pulau kecil yang berjarak hanya 2 km dari tepi pantai dan tidak jauh dari sekitaran pantai, wisatawan dapat menjelajahi goa peninggalan Jepang.
Akomodasi

Wisatawan tidak akan menemukan fasilitas lengkap dan super mewah seperti pantai pada umumnya. Anda hanya akan menemukan nelayan yang menawarkan perahu untuk mengelilingi pulau kecil dan beberapa orang yang menawarkan aneka minuman dan tidak ada penginapan. Oleh karena itu, disarankan anda pulau pada sore hari untuk kembali ke penginapan.

Cara menuju pantai Pink:
Lokasi Pantai Tangsi/Pantai Pink lumayan jauh dari Kota Mataram, sehingga membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menuju lokasi ini. Rutenya sama persis dengan Rute menuju Tanjung Ringgit, karena memang lokasi keduanya berdekatan. Hanya saja, pintu masuk Pantai Tangsi berada sekitar 1 Km sebelum Tanjung Ringgit. Perhatikan ada tulisan di pinggir jalan “Pantai PINK 50 meter”, dari situ Anda tinggal berjalan kaki menuju lokasi Pantai Pink Lombok.
Read More

Pos-pos Terbaru

  • Pantai Senggigi
  • Pura Lingsar
  • Tete Batu
  • Kuta Lombok
  • Banyumulek

Komentar Terbaru

  • A WordPress Commenter pada Hello world!

Arsip

  • Juni 2019
  • Mei 2019

Kategori

  • Tak Berkategori
  • Uncategorized

Meta

  • Masuk
  • RSS Entri
  • RSS Komentar
  • WordPress.org

Navigasi pos

1 2 »

Jl. Adi Sucipto No.05x Kota Mataram
+628237996468
+628237996468
info@lomboktraveling.com

Design By :

WhatsApp chat